Mendesain rumah dengan lahan terbatas tetapi kebutuhan ruang yang banyak (padat) menjadi suatu tantangan bagi arsitek perancang, apalagi dengan dana yang terbatas pula.
Dengan luas lahan lebih kurang 72 m2 (6x12m) dan berada pada area
pemukiman perumahan sederhana di pinggir kota Bandung, milik seorang
Pegawai Negeri Sipil golongan rendah, dengan dua anak yang beranjak
dewasa.
Hal tersebut di atas menjadi pertimbangan dasar dalam mendesain, dimana desain dituntut agar efisien dan hemat biaya.
Rumah
dua lantai ini dibuat dengan tata ruang yang sederhana, lantai dasar
ruang tamu, dapur dan ruang keluarga sebagai ruang public dengan
meminimalkan dinding pembatas ruang, agar kelihatan dan terasa
lapang/luas.
Atas
dasar keterbatasan biaya untuk pembangunan, rancangan rumah ini
menggunakan material yang meminimalkan finishing, misalkan dinding
dengan menggunakan bahan concrete block tanpa finishing yang
mengharuskan modul ruang-ruang didalamnya dirancang berdasarkan ukuran
material tersebut. Atap berbahan metal yang digunakan untuk mempercepat
masa pembangunan. Kusen jendela menggunakan bahan alumunium, sedangkan
daun pintu dipasang menempel di dinding tanpa kusen. Lantai merupakan
plat beton yang diplester halus tanpa keramik ataupun finishing lainnya,
sehingga dengan biaya terbatas rumah ini bisa terwujud.
No comments:
Post a Comment