Manajemen
konstruksi adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam proyek
dapat diaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi
dikelompokan dalam 5M (manpower, material, mechines, money and
method-tenaga manusia, bahan, alat, uang dan metode).
Proyek
konstruksi mempunyai karakteristik yang unik, kondisi ini memerlukan
rancangan dan program pembangunan tersendiri untuk mewujudkannya.
Konsekuensi
dari karakteristik proyek konstruksi adalah dibutuhkannya suatu teknik
manajemen yang lebih fleksibel agar dapat diaplikasikan dalam berbagai
jenis proyek. Dengan demikian teknik manajemen harus disesuaikan dengan
kondisi dan situasi masing-masing proyek.
Proyek
konstruksi sipil selama masa pembangunan bersifat dinamis. Hal ini
ditunjukan dengan berubahnya suberdaya yang dibutuhkan, baik jenis
maupun jumlahnya, sejalan dengan tahapan proyek. Diawal proyek,
kebutuhan sumber daya relatif kecil dibanding tahap pertengahan masa
pelaksanaan. Diakhir proyek, kebutuhan sumber daya berangsur-angsur
menurun dan pada akhirnya tidak dibutuhkan lagi, selanjutnya proyek
dikatakan telah selesai. Situasi ini berbeda dengan industri lain
(pabrik, manufaktur) dimana jumlah dan jenis sumber daya yang dibutuhkan
mendekati konstan dan tetap setiap waktu. (kakoarsitek dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment