Pada saat ini masalah yang sering ditemukan, bahkan sudah bukan rahasia umum lagi di kota-kota besar adalah semakin minimnya
lahan untuk pemukiman, karena harga tanah yang semakin mahal, sehingga luas
kavling perumahan pun semakin minim dan sempit. Rata-rata untuk kavling standar terkecil pada saat ini adalah 6x12meter (72M2) dengan rumah type 36m2, bahkan dibeberapa pemukiman di pinggiran kota Jakarta, seperti Depok, Tangerang ada kavling lebih kecil sekitar 5x12meter dengan rumah type 21m2. Hal lahan sempit seperti tersebut di atas sebetulnya bisa ditanggulangi
dan disiasati dengan cara-cara desain yang memungkinkan hunian atau rumah menjadi
nyaman dan layak untuk ditinggali, berikut cara-cara mensiasatinya hunian di lahan terbatas:
- Buatlah pengembangan secara vertikal agar area terbuka/taman untuk sirkulasi udara masih tersedia.
- Tentukan tata letak massa bangunan, cari letak dan pembagian ruang yang sederhana dan paling efisien.
- Perhitungkan kebutuhan ruang gerak minimal sesuai ergonomi.
- Terapkan konsep ruang terbuka, misalkan antar ruang tamu, ruang keluarga dan dapur dibuat terbuka tanpa dinding yang masif, kalaupun dibutuhkan gunakan bahan yang transparan, atau semi terbuka.
- Efisienkan jalur sirkulasi, misalkan
mengalokasikan area servis di area paling depan untuk mengurangi gerak
sirkulasi dari depan ke belakang. Perlakukan area service dengan desain yang
menarik dan unik sehingga tidak terkesan kotor dan kumuh.
- Terapkan sistem ventilasi silang untuk udara dan cahaya.
- Membuat bukaan aktif sepanjang dinding, terutama untuk rumah memanjang, supaya udara segar dan cahaya matahari bisa masuk.
- Manfaatkan jalur sirkulasi ganda sekaligus sebagai ruang beraktivitas.
- Rancang area-area sisa seperti area di bawah tangga menjadi area yang berfungsi secara maksimal, misal tempat penyimpanan sepatu, atau penyimpanan barang koleksi dll.
No comments:
Post a Comment