Saturday, March 28, 2020

Selamat Jalan Ar. Ahmad Djuhara, IAI

Saya mengenal Kang Djudju (Ar. Ahmad Djuhara, IAI) walau tidak kenal dekat sekali, tahun 2008 ketika saya dilantik menjadi anggota IAI DKI Jakarta, dan mengikuti penataran Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Profesi, beliau waktu itu menjabat sebagai Ketua IAI DKI Jakarta, kebetulan waktu itu hari Jum’at, setelah sesi pertama dengan pembicara Pa Endy Subijono, acara break untuk sholat Juma’t dan makan siang, pada saat mau wudhu beliau bertanya pada saya dan memperkenalkan diri dengan menyebutkan namanya “Saya Ahmad Djuhara”, saya sungguh kagum dengan keramahtamahan beliau dan begitu santun menyapa saya yang lebih muda dari beliau… menurut saya tanpa memperkenalkan diripun beliau sudah saya kenal (saya tau bahwa beliau Ahmad Djuhara).

Kecintaan dan perjuangan beliau untuk memajukan profesi Arsitek di Indonesia memang layak diacungkan jempol, termasuk lahirnya UU Arsitek no.6 thn 2017.
Saya melihat beliau menjalankan amanah sebagai Ketua IAI dengan profesional dan demi kepentingan serta kemajuan seluruh anggauta IAI, bukan kepentingan pribadi.
Pribadinya juga baik, mengayomi, low profile dan kalem.

Dapat kabar dari teman bahwa beliau wafat sungguh mengagetkan, kemarin malem saya coba WA salah seorang sesepuh yang juga arsitek dan aktif di kepengurusan IAI DKI dan dekat dengan Almarhum, saya kirim pesan lewat WA :
Saya   : Assalamualaikum pak, ada kabar Pa Djuhara meninggal? (merasa kurang yakin)
Sesepuh : Betul Mal, IAI kehilangan seorang Leader Muda, saya merasa sedih, dia anak didik saya di IAI yang tadinya dia dikatakan seorang pembangkang di IAI, terus saya dekati dia saya ajak untuk ikut aktif buat ngurusin organisasi dan berhasil…

Selamat Jalan Kang Djudju, Pejuang Profesi Arsitek Indonesia, perjuanganmu sungguh sangat berarti bagi kami dan profesi Arsitek di negeri ini.

Friday, March 27, 2020

RS Edelweiss Bandung


Pemilik : PT. Dawa Daya Kahuripan
Lokasi : Jl. Soekarno-Hatta No. 550 Kota Bandung
Luas Tanah : 5.141 M2
Luas Bangunan : 15.986 M2
Jumlah Lantai : 8 Lantai
Fungsi Bangunan : Rumah Sakit

Rumah Sakit Edelweiss ini dibangun sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan khususnya di Kota Bandung,.
Rumah Sakit Edelweiss berkomitmen untuk selalu hadir dalam menolong sesama melalui pelayanan medis terpadu dan fasilitas yang memberikan yang memberikan kemudahan untuk kehidupan yang lebih sehat.

Dengan fasilitas yang lengkap al. layanan IGD 24 jam, Rawat Jalan 15 poliklinik, Rawat Inap  177 beds dengan berbagai kelas (mulai dari kls 1, 2, 3, Utama, VIP, dan Suite), Pelayanan Elektromedik (ST-Scan 32 slices, USG 4 Dimensi, USG 3 Dimensi, USG 2 Dimensi, Slit Lamp, Tonometri, Autorefraktometer, Pens, Infrared, Micro Wave Diatermi)

Dengan fasilitas tersebut diatas menjadikan rumah sakit ini pilihan utama sebagai penyedia layanan kesehatan terintegrasi, yang fokus pada pelayanan berkualitas juga memberikan pengalaman terbaik dalam pelayanan dan keselamatan pasien, dengan penuh kasih sayang serta terpercaya sesuai dengan kebutuhan setiap pelanggan.
Semoga adanya Rumah Sakit Edelweiss ini bisa berdampak dan mempunyai banyak manfaat untuk kemajuan kesehatan masyarakat khususnya di Kota Bandung.

Wabah Virus Corona - Korona (COVID-19)

Tahun 2020, dunia dihadapkan kepada wabah pandemi virus Corona (COVID-19) yang mewabah ke seantero jagat, membuat semua umat manusia kalang kabut dan menjadi paranoid.
Infeksi virus Corona yang disebut COVID-19 ini pertama kali terjadi di kota Wuhan, China dan sekarang telah ditemukan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Ketika terinfeksi virus Corona, seseorang akan mengalami gejala mirip flu, seperti demam, batuk, dan pilek. Namun, beberapa hari setelahnya, orang yang terserang infeksi virus corona bisa mengalami sesak napas akibat infeksi pada paru-paru (pneumonia).
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan infeksi virus Corona. Oleh sebab itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar masyarakat tidak memandang sepele penyakit ini dan senantiasa melakukan tindakan pencegahan. Salah satunya adalah dengan menerapkan social distancing.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona, di antaranya:

1. Mencuci tangan dengan benar
Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran virus. Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin pengering tangan.

2. Menggunakan masker
Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun penggunaan masker ini tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk infeksi virus Corona. Penggunaan masker lebih disarankan bagi orang yang sedang sakit untuk mencegah penyebaran virus dan kuman, ketimbang pada orang yang sehat.
3. Menjaga daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak. Bila perlu, Anda juga menambah konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter.
Selain itu, rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan virus Corona.

4. Tidak pergi ke negara terjangkit
Tidak hanya Tiongkok, penyakit infeksi virus Corona kini juga sudah mewabah ke beberapa negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, India, Amerika Serikat, dan Eropa. Virus Corona juga sudah terkonfirmasi ditemukan di negara-negara tetangga Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Agar tidak tertular virus ini, Anda disarankan untuk tidak bepergian ke tempat-tempat yang sudah memiliki kasus infeksi virus Corona atau berpotensi menjadi lokasi penyebaran coronavirus.

5. Menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan coronavirus
Coronavirus jenis baru diduga kuat berasal dari kelelawar dan disebarkan oleh beberapa hewan mamalia dan reptil. Oleh karena itu, hindarilah kontak dengan hewan-hewan tersebut
Jika ingin mengonsumsi daging atau ikan, pastikan daging atau ikan tersebut sudah dicuci dan dimasak hingga benar-benar matang.

Semoga saja wabah ini segera berakhir, dan masyarakat di dunia kembali menjalankan aktivitas kehidupannya seperti sediakala.