Saturday, September 14, 2013

Tentang Green Building

Green Building adalah bangunan yang menerapkan prinsip sustainability/ keberlanjutkan dan menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan. Konsep ini merupakan hal baru di Indonesia. Di dunia internasional, baik di Eropa, Amerika maupun Asia Tenggara, konsep green sudah mulai diadaptasi dan telah menjadi praktik umum. Karena itu, di era globalisasi ini, praktik green building pada industri bangunan menjadi tinggi urgensinya, terutama bagi perusahaan multinasional yang berhubungan dengan masyarakat internasionaldan harus memenuhi standar mereka.Predikat ini sudah menjadi suatu label yang yang dikenali sebagai penjaminan bagi suatu gedung yang berkualitas tinggi dan memiliki pengaruh negatif yang lebih sedikit pada lingkungan hidup di sekitarnya.
Sistem rating GREENSHIP yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) yang merupakan alat bantu bagi para pelaku industri bangunan, baik pengusaha, pengembang, arsitek dan engineers, maupun pelaku lainnya dalam menerapkan “best practices” dan mencapai standar terukur yang dapat dipahami oleh masyarakat umum, terutama tenant dan pengguna bangunan.
Standar yang ingin dicapai dalam penerapan GREENSHIP adalah terjadinya suatu bangunan hijau (green building) yang ramah lingkungan sejak tahap perencanaan, pembangunan, hingga pengoperasian dan pemeliharaan sehari-hari.
Kriteria penilaiannya dikelompokan menjadi enam kategori, yaitu :
Tepat Guna Lahan : Lahan yang dibangun diharapkan berasal dari peruntukan yang diberikan, misalnya jangan sampai lahan untuk area resapan air disalahgunakan untuk area pembangunan karena itu akan mengganggu ketersediaan sumber air dan arah aliran air.
Efisiensi Energi dan refrigerant : Diajurkan untuk menggunakan material pendukung untuk tercapainya bangunan hemat energi, misalnya menggunakan lampu hemar energi, menggunakan energi alternatif sebagai pengganti energi utama (PLN) seperti penggunaan energi tenaga surya (Solar Cell), Tenaga Angin (Wind Turbine), dan lain-lain.
Konservasi air : Mengunakan air seperlunya dan mengontrol siklus penggunaan air, contoh : semakin memperkecil pembuangan air ke riol kota dengan maksud disediakannya sebuah sistem daur ulang air kotor yang masih bersih, contoh air wudhu yang dirasa masih dikategorikan air bersih masih dapat diolah untuk digunakan kembali sehingga penggunaan air dapat dihemat lebih maksimal.
Sumber dan siklus material : Pengunaan material yang terbaharukan dan seefisien mungkin merupakan kriteria pengukuran dalam rating green building.
Material sangat diutamakan diambil dari wilayah setempat (local content) melihat besarnya energi yang dikeluarkan dalam melakukan perjalan untuk mengirim material ke tempat tujuan atau yang sering dikenal Footprint Carbon (jejak karbon).
Kualitas udara dan kenyamanan ruang : Masalah ini sangat berpengaruh pada segi desain, yaitu bagaimana perhatian tentang sirkulasi udara, perhatian tentang kuat terang pencahayaan baik itu yang dihasilkan oleh alami maupun pencahaan buatan.
Management Lingkungan bangunan : Menghindari polusi berlebih dalam proses pelaksanaan pembangunan, maupun pada saat menempati bangunan.

Thursday, August 15, 2013

MG Urban Boutique Hotel

Pemilik : Private
Lokasi : Jakarta
Luas Tanah : 1050,00 M2 
Luas Bangunan : 4001,40 M2
Jumlah Lantai :  3 Basement, 9 Lt.
Jumlah Kamar : 105 Room Key

MG Urban Boutique Hotel adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai hotel dengan harga sewa yang sangat terjangkau, untuk kaum muda pebisnis, salesman, atau untuk sekedar tempat menginap jika berkunjung ke pusat ibu kota seperti Jakarta.

Dengan luas tanah 1050 m2 berupa kavling di tengah kota Jakarta, bangunan ini terdiri : 3 lapis basement dan 9 lantai keatas, dengan 105 unit kamar tidur berbagai type dan ukuran (superior, deluxe dan suite) lantai dasar berfungsi sebagai lobby, lounge dan resepsionis, lantai 1 berfungsi sebagai restaurant dan ruang meeting sedangkan lantai 2 s.d 8 unit kamar tidur.

Monday, July 22, 2013

Rumah Jalan Bung Karno

Pemilik : PT. Bank BTN 
Lokasi : Jl. Bung Karno, Kota Mataram 
Luas Tanah : 980 M2 
Luas Bangunan : 810 M2 (3 Unit)

Dalam site dengan luas ± 980 M2 terdapat 3 unit rumah bergaya minimalis modern yang terdiri dari 1 unit rumah dinas untuk kepala cabang dan 2 unit untuk staff dibawahnya milik sebuah bank BUMN yang berkantor pusat di Jakarta adalah sebuah upaya untuk memenuhi kebutuhan papan bagi staff yang kebetulan menetap dimana ia ditugaskan sesuai waktu yang ditentukan oleh kantor pusat, dan staff tersebut adalah orang-orang dari luar daerah tersebut. Ketiga unit rumah tersebut menghadap selatan sehingga sirkulasi udara dan lintasan cahaya matahari sangat optimal, pencahaya alami dan sirkulasi pada bangunan pun dapat mengurangi konsumsi listrik dan penggunaan pengkondisian udara mekanis (AC). Rumah ini didesain tahun 2012 dan selesai dibangun tahun 2013.

Thursday, July 11, 2013

Rumah Sultan Babullah

Pemilik : PT. Bank BTN
Lokasi : Jl. Sultan Babullah, Kota Ambon
Luas Tanah : 1.450 M2
Luas Bangunan : 850 M2 (3 Unit)


Dalam site dengan luas ± 1.450 M2 terdapat 3 unit rumah bergaya minimalis modern yang terdiri dari 1 unit rumah dinas untuk kepala cabang dan 2 unit untuk staff dibawahnya. Rumah Dinas ini milik sebuah bank  BUMN yang berkantor pusat di Jakarta adalah sebuah upaya untuk memenuhi kebutuhan papan bagi kepala cabang dan staffnya  yang kebetulan menetap dimana ia ditugaskan sesuai waktu yang ditentukan oleh kantor pusat, dan staff tersebut adalah orang-orang dari luar daerah tersebut. Ketiga unit rumah tersebut menghadap utara sehingga sirkulasi udara dan lintasan cahaya matahari sangat optimal, pencahayaan alami dan sirkulasi pada bangunan pun dapat mengurangi konsumsi listrik dan penggunaan pengkondisian udara mekanis (AC). Rumah ini didesain tahun 2010 dan selesai dibangun tahun 2012.

Sebutan (Profesi) Arsitek

Ada pergeseran tentang sebutan arsitek belakangan ini yang telah merambah ke semua bidang pekerjaan bukan hanya perancang sebuah bangunan atau gedung, pelatih sepak bola (biasa komentator sepak bola di tv bilang begitu), pembuat kebijakan, pembuat strategi bahkan pembuat suatu acara di televisi sering disebut arsitek.
Untuk lebih jelas mari simak kutipan di bawah ini:
"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master pembangun), arkhi (ketua) + tekton (pembangun, tukang kayu).
Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang mempengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi estetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan.
Arti lebih umum lagi, arsitek adalah perancang sebuah skema atau rencana (lingkungan binaan, gedung).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.
Arsitek harus mempunyai kompetensi yang diakui dan sesuai dengan ketetapan organisasi serta melakukan praktik profesi arsitek (ad/art iai
) tentunya dalam bidang arsitektur. (sumber wikipedia, iai)

Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam proyek dapat diaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi dikelompokan dalam 5M (manpower, material, mechines, money and method-tenaga manusia, bahan, alat, uang dan metode).
Proyek konstruksi mempunyai karakteristik yang unik, kondisi ini memerlukan rancangan dan program pembangunan tersendiri untuk mewujudkannya.
Konsekuensi dari karakteristik proyek konstruksi adalah dibutuhkannya suatu teknik manajemen yang lebih fleksibel agar dapat diaplikasikan dalam berbagai jenis proyek. Dengan demikian teknik manajemen harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi masing-masing proyek.
Proyek konstruksi sipil selama masa pembangunan bersifat dinamis. Hal ini ditunjukan dengan berubahnya suberdaya yang dibutuhkan, baik jenis maupun jumlahnya, sejalan dengan tahapan proyek. Diawal proyek, kebutuhan sumber daya relatif kecil dibanding tahap pertengahan masa pelaksanaan. Diakhir proyek, kebutuhan sumber daya berangsur-angsur menurun dan pada akhirnya tidak dibutuhkan lagi, selanjutnya proyek dikatakan telah selesai. Situasi ini berbeda dengan industri lain (pabrik, manufaktur) dimana jumlah dan jenis sumber daya yang dibutuhkan mendekati konstan dan tetap setiap waktu. (kakoarsitek dari berbagai sumber)

Wednesday, July 10, 2013

Sejuta Manfaat Dari Bambu

Ada pepatah orang tua dulu, kalo mau hari tua tidak susah tanamlah kelapa atau bambu, pepatah ini memang bukan isapan jempol belaka, ada benarnya dan memang benar. Baiklah sekarang kita bahas bambu, kelapanya diabaikan dulu!
Bambu, buluh, awi dan sebutan lain namanya memang mempunyai banyak kegunaan dan manfaat, selain mempunyai jenis yang sangat banyak.
Di kehidupan masyarakat desa, bambu sangat dekat dan dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat desa. Aktifitas kehidupan sehari-hari pun tak luput dari pemanfaatan bambu sebagai bahan makanan (rebung), pembungkus makanan (daun), makanan ternak (pucuk muda), sapu lidi, kerajinan untuk kebutuhan rumah tangga, cinderamata dan meubeler, bahan industri (pulp dan kertas), konstruksi (jembatan, bangunan rumah, tiang, sekat, dinding, atap dan penyanggah), bahan bakar dan untuk upacara adat.
Manfaat lain dari bambu yaitu memiliki keunggulan untuk memperbaiki sumber tangkapan air yang sangat baik, sehingga mampu meningkatkan aliran air bawah tanah secara nyata. Selain itu bambu merupakan tanaman yang mudah ditanam, tidak membutuhkan perawatan khusus, dapat tumbuh pada semua jenis tanah (baik lahan basah/kering), tidak membutuhkan investasi besar, pertumbuhannya cepat, setelah tanaman 3 s.d 5 tahun dapat di panen setiap tahun tanpa merusak rumpun dan memiliki toleransi tinggi terhadap gangguan alam dan kebakaran. Bambu juga memiliki kemampuan peredam suara yang baik dan menghasilkan banyak oksigen sehingga dapat ditanam di pusat pemukiman dan pembatas jalan raya.
Jadi kalo mempunyai lahan, mulailan sekarang untuk menanam bambu untuk kelangsungan hidup yang lebih baik. (Sumber : dari berbagai sumber)

Rumah Andromeda

Pemilik : Private
Lokasi : Margahayu Raya, Bandung
Luas Tanah : 100 M2
Luas Bangunan : 120 M2
Tahap : Desain dan Gambar Kerja

Pertambahan penghuni dan pertumbuhan anggota keluarga seringkali juga berarti peningkatan kebutuhan ruang di dalam sebuah rumah. Oleh karena itu dalam sebuah hunian keluarga seringkali terjadi pengembangan rumah atau disebut rumah tumbuh, akibat bertambahnya jumlah anggota keluarga.
Rumah T-36 di lahan 100m2 ini pun demikian, pada saat renovasi ruang inti dipertahankan, dan menambah area taman untuk sirkulasi udara di area lt. 1, maka untuk menambah kebutuhan ruang dilakukan ke atas dengan menambah 3 kamar tidur dan ruang servis di lt.2, sedangkan lt.3 sebagai ruang utilitas dan taman atap (roof garden), berfungsi sebagai pengganti ruang hijau yang hilang.